Kamis, 13 Januari 2011

DIAN SASTROWARDOYO Jadi Inspirasi Perempuan Muda Indonesia ( Excellent Woman )

Seseorang yang memiliki sikap "excellent" akan selalu menjadi inspirasi masyarakat, karena orang tersebut dipercaya bisa menjadi yang terdepan dalam bidangnya. Dalam hal ini kecantikan, cantik tidak sekedar polesan yang berlapis-lapis pada wajah, tapi kecantikan yang terpancar dari dalam (inner beauty), dengan inner beauty, seorang perempuan akan terlihat semakin cantik, ini suatu kehormatan bagi saya sebagai inspirasi wanita Indonesai dalam merawat kecantikan.(Dian Satrowardoyo Jawa Post).
Hanya dengan excellent, seseorang dapat menjadi lebih unggul dari yang lain, excellent adalah modal utama untuk unggul dalam kehidupan sosial maupun bisnis atau karier.
Sama halnya dengan individu, suatu organisasi juga mutlak mencapai excellent atau setidaknya selalu berusaha mencapai tujuan itu. Jika tidak pernah berkeinginan untuk lebih dari kompetitor, maka tidak mungkin menjadi market leader dalam suatu bidang, hanya dengan mengatakan bahwa "bagus" itu adalah tidak cukup, bila yang lebih baik mungkin dicapai, maka perusahaan akan bisa benar-benar menjadi excellent.
Lain Dian Sastrowardoyo lain Michael Jackson, seperti yang dikatakan oleh Jim Collins dalam bukunya
" Good is the enemy of great" salah satu tokoh yang memilki sikap "excellent adalah Michael Jackson, almarhum penyayi legendaris ada adalah orang yang perfeksionis dalam setiap show-nya dan selalu ingin melakukan inovasi-inovasi yang menggemparkan setiap kali tampil, ia tokoh yang berfikir optimis, suka bekerja keras, dan tidak mengenal lelah dalam mencari kesempurnaan ( walaupun manusia itu mahkluk yang tidak sempurna), sehingga dunia seni menobatkan dia sebagai "king of pop".
Kebehasilan perusahaan didasari oleh kepentingan komitmen, inovasi, dan pelayanan tidak saja kepada pelanggan, tetapi juga kepada karyawan untuk mendukung keberhasilan perusahaan (Tom Peters & Bob Waterman dalam bukunya In Search of Excelent)

Selasa, 14 Desember 2010

Bisnis Rumahan

Pilihan Berwirausaha
Dewasa ini, semakin banyak orang yang beranggapan bahwa bisnis sendiri ( bisnis rumahan) adalah pilihan pekerjaan terbaik, jika bukan satu-satunya pilihan yang ada, dikatakan pilihan pekerjaan yang terbaik karena menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya operasi, bisnis rumahan memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel, bisnis dirumah menikmati menjadi bagian dari angkatan kerja yang tidak harus berpakaian seragam dan bisnis rumahan yang sekarang sedang ngetrend berbisnis menggunakan Internet untuk menjalankan bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) dari rumah dan bisa menjangkau keseluruh wilayah yang ingin dicapai ( seluruh Indonesia atau bila mungkin seluruh dunia).
Survey menunjukkan bahwa di UK kecenderungan ini diperkirakan akan semakin meningkat dimasa mendatang, berdasarkan pengalaman dan pengamatan lima belas tahun terakhir, apalagi banyaknya PHK yang mengakibatkan mereka lebih memilih bisnis rumahan.
Wirausahawan di Indonesia :
Meskipun  tidak ada cacatan resmi, di Indonesia dapat diamati secara sepintas bermunculnya wirausahawan-wirausahawan baru berskala kecil dalam jumlah yang tidak sedikit, apalagi banyak perusahaan yang merampingkan usahanya ( menPHK karyawannya), tenaga kerja yang kena PHK mengambil inisiatif berwirausaha. Saat inilah waktunya untuk mendorong kepada generasi muda sebagai usia produktif memasuki dunia wirausahaan, yang tak seharusnya menimbulkan sebuah keterpaksaan, tetapi berasal dari dorongan diri sendiri untuk memiliki jiwa kewirausahaan ( jangan pernah berharap menjadi PNS, yang diperebutkan jutaan manusia usia produktif di Indonesia, tetapi ketersediaan pekerjaan sebagai PNS terbatas). Memang menjadi wirausahawan dituntut bekerja keras, inisiatif, kreatif, kompetensi tehnis tinggi, komunikatif, kedewasaan emosi,agresif, ambisi, percaya diri, dan masih banyak wujud dorongan dari dalam diri pribadi si wirausaha, sedangkan dorongan dari luar hanya merupakan suatu penunjang saja.(Pickle & Abrahamson)
Pertumbuhan ini terjadi karena beberapa faktor antara lain :
*meningkatnya pengakuan terhadap nilai berskala kecil dan menengah pada perekonomian yaitu diberikannya kredit UKM;
*berubahnya pola kerja dan perampingan perusahaan-perusahaan besar, yang memotivasi perorangan berbisnis kecil( bisnis rumahan);
*semakin banyak kalangan anak muda yang menganggap bahwa memulai bisnis sendiri adalah pilihan karir yang tepat( apalagi berdasarkan pengalamannya bekerja sebagai karyawan, tidak dapat bebas berekplorasi);
*meningkatnya ketertarikan media dan menjadi ketertariknya bisnis rumahan yang lebih besar(Bright Ideas)
Dimasa lalu, bisnis rumahan cenderung tidak beragam ( kerajinan tangan, menjahit), tetapi sekarang bisnis rumahan lebih beragam, para bisnis rumahan yang modern lebih cenderung menjalankan perusahaan-perusahaan jasa bertehnologi tinggi dengan jangkauan yang lebih luas (dengan internet), namun ada beberapa aturan-aturan yang tertulis atau tidak tertulis harus diikuti , antara lain :
1.Seberapa besar persiapan yang dilakukan wirausahawan sebelum membuka bisnis(perpustakaan merupakan sumber inspirasi untuk meneliti siapa konsumen kita, pesaing, pemasok,dll)
2.Fokuskan ide bisnis di rumah anda( harus bisa memusatkan diri kelompok pembeli atau spesialisasi)
3.Bicarakan aturan bisnis dengan keluarga kita(karena bisnis rumahan, anggota keluarga adalah karyawan sekaligus yang menjalankan bisnis)
4.Pilih nama bisnis yang cocok(nama perusahaan merupakan keputusan pemasaran pertama, jadi pilihlah nama yang bagus, nama anak anda, istri/suami,dll)
5.Beli peralatan yang tepat untuk menunjang bisnis rumahan (tidak perlu membeli semuanya sekaligus, sambil menjalankan bisnis, bertahap dilengkapi)
6.Berpakaian yang layak(karena bertemu pelanggan, pemasok, bahkan pesaing)
7.Belajar menghadapi pengalihan perhatian (bekerja dirumah adalah memilih bisnis yang benar-benar anda sukai dan anda kuasai, produktivitas anda menentukan keberhasilan anda )
8.Sadarilah bahwa telepon(ponsel) dapat menjadi teman terbaik anda
9.Tegaslah dengan teman dan tetangga ( bila hanya datang u/ mengobrol, alihkan ke bisnis anda)
10.Membuka jaringan dengan rekan anda( sebagai reseller)
11. Banggalah dengan bisnis rumahan anda.

Kamis, 09 Desember 2010

Booming belanja pulsa melebihi belanja jajanan snack

Beberapa tahun yang lalu, iklan telekomunikasi hanya memfokuskan pada konsumen ekonomi menengah ke atas, namun belakangan ini lebih menyentuh konsumen level bawah, hal ini sudah dijualnya HP dibawah 1 juta rupiah, yang berakibat belanja voucher pulsa yang terbanyak juga konsumen level bawah.
Apa kaitannya booming belanja pulsa dengan belanja jajanan snack ?
Saya membaca Jawa Post edisi beberapa bulan yang lalu, terfokus pada survey dan riset dari lembaga Nielsen Indonesia yang memberi simpulan bahwa : alokasi anggaran belanja masyarakat mulai dialihkan untuk belanja pulsa, bahkan, penjualan pulsa HP( ponsel) pada tahun 2009 mengalahkan kecenderungan penjualan jajanan snack ( biskuit).
Bila, mengacu pada teori kubutuhan Abraham Maslow bahwa kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat menjadi 5 yaitu :
1. Kebutuhan dasar ( Physiological needs) adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan
2.Kebutuhan rasa aman ( Safety needs ) adalah kebutuhan merasa aman dalam bekerja ( saling membutuhkan antar pimpinan dan karyawan)
3.Kebutuhan sosial (Social needs) adalah kebutuhan rasa dicintai sesama manusia( karena manusia adalah makluk sosial, tidak bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain)
4.Kebutuhan penghargaan (Exteem needs) adalah kebutuhan dimana manusia itu perlu dihargai, sekecil apapun yang dia hasilkan
5.Kebutuhan aktualisasi diri (Actualization needs) adalah kebutuhan dimana manusia dalam mencapainya diperlukan pengorbanan yang sangat besar, yang tidak dapat dicapai oleh semua orang
Dari kebutuhan-kebutuhan tersebut kebutuhan dasar adalah kebutuhan yang dicapai utama, salah satunya makanan, dan dari kebutuhan yang bertingkat-tingkat tersebut, berakibat muncullah pelaku bisnis untuk menjual salah satunya makanan ringan (snack).
Para pemasar produk consumer goods dalam hal ini terfokus pada snack, harus mencermati perkembangan penjualan pulsa ponsel, yang mana Director Retailer Service Nielsen Indonesia Bpk Yongky Surya Susilo mengungkapkan bahwa : "penjualan terrendah biskuit terjadi pada tahun 2009, dalam survey yang dilakukan lembaga Nielsen Indonesia ditemukan penyebab utama jebloknya belanja snack itu adalah melesatnya voucher pulsa ponsel," ditambahkan oleh surveynya bahwa : " dengan iklan yang gencar, maka semakin kelihatan bahwa efeknya meningkatkan belanja pulsa dan RBT(ringbacktone), sebab, informasi sudah merupakan suatu kebutuhan saat ini "

Data dibawah ini : pengiklan terbesar kuartal 2010 (dalam miliar rupiah ):
1.Telkomsel kartu As 147
2.Esia 96
3.Three(3) 94
4.Telkomsel Simpati 85
5.XL 81
6.Telkomsel all sim card 73
7.Indomie 71
8.Mie Sedaap 68
Namun dari hasil survey dan riset dari lembaga Nielsen Indonesia, dibantah oleh Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Bpk Adhi S Lukman bahwa : Antara makanan& minuman dan ponsel adalah dua hal yang berbeda, tidak ada pengaruh secara langsung, penjualan sektor makanan&minuman masih tumbuh dengan baik, pihaknya belum merasakan dampak seperti yang dialami oleh lembaga riset Nielsen Indonesia.
Beri komentar bagaimana pendapat saudara dari kedua perusahaan yang saling bertolak belakang, antara penjualan Snack dan penjulanan pulsa ponsel ?           

Kamis, 25 November 2010

Generasi ke dua ( 2 ) lebih sulit, karena persaingan

Membaca di Jawa Post beberapa hari yang lalu, ada 2 pebisnis unggul mengatakan bahwa : " generasi kedua lebih sulit beroperasi, karena banyaknya pesaing yang masuk.
Meminjam pada tahapan siklus hidup produk yang mempunyai 4 tahapan :
1.tahap perkenalan ( introduction ) : merupakan tahap yang mana perusahaan berjuang keras untuk memperkenalkan barang, besarnya biaya iklan mempengaruhi sukses tidaknya keberhasilan
2.tahap pertumbuhan ( growth ) : merupakan tahap dimana perusahaan menikmati laba yang besar, karena dikenalnya produk oleh masyarakat( konsumen ), sehingga volume penjualan meningkat, berakibat laba meningkat, pada tahap ini perusahaan banyak pesaing yang ikut menjual produk semacam kita.
3.tahap kedewasaan ( maturity): tahap dimana perusahaan berbisnis sekian lama, sehingga terdapat kejenuhan, baik pihak perusahaan maupun pihak konsumen, sehingga perlu pengembangan produk ( product development yang melihat segmentasi pasar ).
4.tahap kemunduran ( decline ): tahap dimana perusahaan yang sudah dengan sekuat tenaga mengeluarkan berbagai strategi, tetapi pasar bertambah sepi, sehingga perlunya kerja sama dengan pihak lain yang mau bekerja sama dengan hasil produk kita.
Dari hal-hal tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa generasi kedua lebih sulit berbisnis, karena persaingan, dapat dilihat apakah perusahaan pada posisi tahap ke dua (2) atau tahap terakhir , tahap penurunan.
Setujukah saudara dengan judul tersebut ?

Jumat, 19 November 2010

Kaitan distribusi barang dan transportasi serta barang aman sampai tujuan

Distribusi barang dari dari satu tempat ketempat lain, sepertinya nggak ada masalah, tetapi bagaimana jika pendistribusian barang dari beberapa tempat ( sebagai sumber, misal pabrik) kebeberapa tempat yang  lain
( sebagai tujuan misal gudang), akan membutuhkan masalah transportasi/ penangangkutan. Apabila perusahaan kurang/tidak memperhatikan masalah transportasi, akan terjadi kerugian-kerugian atau kesulitan-kesulitan dalam operasional perusahaan atau kelangsungan proses produksinya terganggu. Demikian juga kesulitan angkutan untuk produk akhir, akan mengakibatkan perusahaan tersebut kehilangan pasar, karena produk yang dihasilkan tidak selalu berada dipasar.Hal ini didalam jangka panjang, harus dimilikinya armada pembelian/armada penjualan yaitu dimilikinya mobil untuk membeli bahan baku dan menjual barang jadi dalam hal ini truk untuk angkutan darat. Namun setelah dimilikinya armada pengangkutan barang dari dan ke perusahaan,kecepatan pengiriman bukan satu-satunya prioritas dalam bisnis ekspedisi.
Keamanan perjalanan juga menjadi bagian penting supaya barang selamat sampai tempat tujuan. Yang sering terjadi berupa pencurian oleh perampok jalanan, Akibat ulah bajung loncat itu, bukan hanya barang-barang kiriman yang raib, tetapi armada juga bisa ikut lenyap, seperti baru-baru ini, armada Indomaret yang dirampok oleh perampok yang menggunakan seragam Indomaret juga.
Raymond Siarta, owner Sarana Multi Transindo yang sudah sepuluh tahun berkecimpung di bisnis ekspedisi tersebut mengatakan biasanya bajing loncat menjarah truk bermuatan dijalan yang sepi, modusnya truk dihadang ditengah jalan dengan kendaraan yang lebih kecil, lalu dipaksa menepi, selain itu di wilayah pelabuhan untuk pengiriman antarpulau. Gangguan macam-macam, mulai ban dikempesi, oli bocor, hingga hal-hal lain. Untuk mengatasi bahaya-bahaya tersebut, menggunakan jasa penghalau bajing loncat yang sudah terorgaisir adalah perlu, terorginisir seperti Gajah Oling. Harus diakui, menyewa jasa pengamanan tersebut perlu biaya tambahan, tetapi membuat pengelola jasa ekspedisi lebih tenang.  Soal sistem sewa jasa itu, ada yang bulanan, tetapi, ada juga yang sekedar " menitipkan " bayaran lewat sopir(Jawa Post)

Senin, 15 November 2010

Pengertian Manajemen Operasional :



Pengertian Manajemen Operasional :
Produksi adalah penciptaan barang dan jasa.
Manajemen Operasional adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran
Pengorganisasian untuk menghasilkan barang dan jasa melalui  3 fungsi :
1.      Fungsi Pemasaran : yang membuat adanya permintaan  atau mendapat pesanan untuk  pembuatan barang dan  jasa
            2.    Fungsi Produksi /Operasi : yang menghasilkan barang / jasa
            3.    Fungsi Keuangan/Akuntansi : yang membayar seluruh  kegiatan pembuatan 
                   barang /  Jasa.
Perbedaan antara Barang dan Jasa
               Ciri-ciri Barang                                              Ciri-ciri Jasa
             1. Produk berwujud                                1. Produk tak berwujud
             2. Produk bisa disimpan                         2.Jasa tidak bisa disimpan
             3. Produksi terpisah dari konsumsi         3.Produksi dan konsumsi terjadi simultan
             4. Penjualan berbeda dari bag. produksi  4.Penjualan menjadi jasa   
             5. Interaksi dengan pelanggan  rendah     5.Interaksi dengan pelanggan  tinggi
Produktivitas
Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan
   Keluaran terdiri dari : barang jadi dan jasa
   Masukan terdiri dari : manusia,material, modal, mesin ,manajemen
 Pengukuran Produktivitas : ada 3 masalah yaitu
                1. Mutu : jumlah masukan berubah sementara, sedang keluaran tetap
                2. Elemen eksternal :dapat menyebabkan penambahan / penurunan produktivitas
                3. Ukuran unit yang pasti dipakai mungkin tidak ada

tbtitabudi2@gmail.com

MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi
 Menghasilkan barang dan jasa.
 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Fungsi Produksi Dan Operasi
 Proses produksi dan operasi.
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
 Perencanaan.
 Pengendalian dan pengawasan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
 Seleksi dan perancangan disain produk
 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
 Rancangan tata letak dan arus kerja
 Rancangan tugas pekerjaan
 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
 Penyusunan rencana produk dan operasi
 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
 Pemeliharaan mesin dan peralatan
 Pengendalian mutu
 Manajemen tenaga kerja (SDM)
 sumber: http://id.shvoong.com/business-management/1966958-manajemen-operasional/